Pages

Rabu, 04 Februari 2015

Analisis Program Televisi “Bukan Sekedar Wayang” Oleh: Ari Wahyuni (1124050018)/Jurnalistik A


Nama Program                      : Bukan Sekedar Wayang
Format                                   : Komedi
Durasi                                     : 30 menit
Jam tayang                             : Setiap hari pukul 17.30 WIB
Rumah Produksi                   : Net. Entertainment
Format Gambar                     : 16:9 (HDTV)
Segmentasi Penonton           : R/BO (Remaja/Bimbingan Orangtua)

Kelebihan:Bukan Sekedar Wayang adalah sebuah program yang disuguhkan oleh Net TV yang menampilkan kesenian tradisional yakni wayang golek. Namun uniknya disini, tokoh-tokoh yang ada adalah tokoh-tokoh yang popular dan modern, seperti misalnya: Tokoh Kartun Shinchan, Hulk, Superman, tokoh agama Abdullah Gymnastiar (AA Gym), penyanyi legendaris Michael Jackson, Sule, Cepot dan beberapa tokoh wayang lainnya. Disini para tokoh wayang tersebut memerankan sebuah dialog tentang sebuah tema yang telah ditentukan, namun topik yang dibahas diantaranya adalah permasalahan yang sedang hangat diperbincangkan di masyarakat. Disini, meskipun jenis wayang yang dipilih adalah wayang golek (kesenian khas Jawa Barat) namun siapapun bisa mencernanya karena menggunakan bahasa Indonesia. Selain itu ada pula wayang sinden yang menyanyikan lagu-lagu kekinian dengan gaya sinden. Menarik memang, karena selain mengangkat kebudayaan asli Indonesia, acara ini juga memberikan hiburan bagi masyarakat.
Kekurangan: Namun terkadang, ada pula adegan-adegan kekerasan yang seharusnya tidak layak diperlihatkan kepada pemirsa dan ada beberapa tema yang tidak mengandung poin informatif  bagi pemirsa. Sehingga seolah-olah dalam tayangan ini yang dipentingkan hanyalah soal hiburannya semata. Karena sayang sekali jika acara yang beratmosferkan kebudayaan seperti ini tidak mengandung nilai-nilai kebudayaan yang mencerminkan ciri khas ke-Indonesiaan.
Saran: Sebaiknya acara ini membahas persoalan yang sedang hangat di masyarakat dengan konsep sesuai dengan apa yang dialami masyarakat sesungguhnya. Sehingga seperti simulasi, dan terlihat natural namun tidak terkesan menggurui. Lalu disisipkan pesan-pesan moral dan solusi atas permasalahan tersebut sehingga lebih menarik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar